Friday, March 22, 2024
HomeBusinessPartai Persatuan Pembangunan Akan Ikut Membangun Negara

Partai Persatuan Pembangunan Akan Ikut Membangun Negara

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah sebuah partai politik yang didirikan pada tanggal 5 Januari 1973. Partai ini lahir dari hasil penggabungan tiga partai yaitu Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Nahdlatul Ulama (PNU), dan Partai Persatuan Umat Islam (PPUI). PPP merupakan partai yang berhaluan Islam dan memiliki basis massa yang besar di kalangan umat Islam, khususnya di Jawa.

Sejarah PPP dimulai dari adanya keinginan untuk menggabungkan kekuatan politik partai-partai Islam yang ada di Indonesia pada waktu itu. Dalam Kongres Rakyat Indonesia ke-3 pada tahun 1947, para pemimpin partai Islam sudah mencoba untuk melakukan konsolidasi kekuatan politik mereka. Namun, usaha tersebut belum berhasil terlaksana karena adanya perbedaan pendapat di antara para pemimpin partai Islam tersebut.

Baca juga selengkapnya : Partai Persatuan Indonesia Salah Satu Pondasi Untuk DPR Maju

Baru pada tahun 1973, setelah adanya peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 dan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Agraria yang mengakibatkan berkurangnya dukungan rakyat terhadap pemerintah, barulah upaya untuk menggabungkan partai-partai Islam tersebut berhasil dilakukan. Dalam rapat pimpinan tiga partai Islam tersebut yang digelar pada tanggal 5 Januari 1973 di Yogyakarta, mereka sepakat untuk membentuk Partai Persatuan Pembangunan.

Setelah didirikan, PPP langsung aktif dalam kehidupan politik Indonesia. Pada Pemilu 1977, PPP berhasil meraih 16,4% suara dan menjadi partai politik terbesar kedua di Indonesia setelah Golkar. Selanjutnya, PPP terus aktif berpartisipasi dalam setiap pemilu di Indonesia dan pernah menjadi bagian dari pemerintahan dalam beberapa periode. Namun, perjalanan PPP tidak selalu mulus. Pada awal tahun 1980-an, PPP terpecah menjadi dua kubu akibat adanya perbedaan pendapat antara kubu NU dan kubu Parmusi-PPUI.

Pimpinan Partai Persatuan Pembangunan Terlibat Beberapa Kontroversi

Mereka kemudian membentuk dua partai yang berbeda yaitu PPP dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Selain itu, PPP juga pernah terlibat dalam beberapa kontroversi dan skandal politik, seperti kasus korupsi yang menjerat beberapa anggota partai pada tahun 1990-an. Namun, PPP berhasil bangkit dari keterpurukan dan kembali menjadi salah satu partai politik yang memiliki basis massa yang kuat di Indonesia.

Saat ini, PPP dipimpin oleh M. Romahurmuziy sebagai Ketua Umum. Partai ini memiliki basis massa yang kuat di kalangan umat Islam, terutama di Jawa. PPP juga memiliki visi untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan adil melalui pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam setiap pemilihan umum di Indonesia, PPP selalu menjadi peserta yang sering dipertimbangkan oleh masyarakat, terutama yang beragama Islam.

Setelah reformasi pada tahun 1998, PPP mulai kembali menguat dan berhasil meraih suara yang signifikan dalam pemilihan umum tahun 1999. PPP menjadi salah satu partai politik yang terlibat dalam pembentukan pemerintahan koalisi pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Namun, PPP kembali mengalami perpecahan pada tahun 2002, yang mengakibatkan terbentuknya Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS) yang lebih radikal.

Sejak saat itu, PPP terus berusaha untuk mempertahankan basis dukungan politiknya dan mengambil peran yang lebih aktif dalam politik Indonesia. PPP juga terus memperjuangkan kepentingan umat Islam dan mempromosikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan politik Indonesia. Saat ini, PPP masih menjadi salah satu partai politik yang memiliki pengaruh di Indonesia, meskipun tidak sebesar pada masa Orde Baru.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Berita Viral

Most Popular

Recent Comments