PIKIRAN RAKYAT - Pihak berwenang Sri Lanka menutup sekolah dan meminta pejabat publik untuk tidak datang bekerja.
Kebijakan pemerintah Sri Lanka tersebut dilakukan untuk mempersiapkan kekurangan bahan bakar yang akan berlangsung selama beberapa hari.
Kementerian Administrasi Publik meminta pejabat publik untuk tidak bekerja pada hari Jumat mengingat kurangnya bahan bakar dan masalah fasilitas transportasi di seluruh negeri.
Pemerintah Sri Lanka telah berupaya menemukan uang untuk membayar impor bahan bakar, gas, dan kebutuhan pokok lainnya dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Tante Vanessa Angel Menangis Serahkan Setengah Uang Asuransi Rp530 Juta Atas Nama Gala Sky
Sri Lanka yang di ambang kebangkrutan juga harus menghadapi protes dan kerusuhan warga akibat tidak puas dengan kinerja pemerintah, dilansir dari AP News.
Selama berbulan-bulan, warga Sri Lanka harus mengantre demi memenuhi kebutuhan pokok.
Kekurangan pendapatan negara juga menghambat impor bahan mentah untuk manufaktur dan memperburuk inflasi.
Baca Juga: Muncul Gambaran Seperti Apa Dunia Jika Pandemi Fiktif, WHO Diperingatkan
Artikel Pilihan