SEBIDANG tanah yang luas bernama Alun-alun ­merupakan pusat Kota Bandung yang saat ini ­bert­ransformasi dengan hamparan rumput sin­tetisnya. Wisatawan dari dalam maupun luar kota selalu menyemut di area seluas 1.200 meter persegi tersebut.

Alun-alun Kota Bandung yang seusia dengan kotanya ­dirancang layaknya pusat kota tradisional di Pulau Jawa. Kompleksnya terdiri atas masjid raya di sebelah barat, pendopo, serta penjara yang ada di Jalan Banceuy.

Ketiga bangunan tersebut mencerminkan tiga kekuasaan atau asas trias politika di suatu negara. ­Pendopo mencerminkan eksekutif, penjara melambangkan kekuatan yudikatif, dan masjid disebut juga ­sebagai representasi dari legislatif tempat masyarakat bermusyawarah.

Di lokasi yang setiap sudutnya dijaga oleh Satuan Polisi Pamong Praja itu, terdapat banyak kebera­gaman yang tampak setiap harinya. Mulai dari yang berolah ­raga, melakukan aksi sosial, piknik bersama keluarga, berburu ­foto, hingga yang mendekatkan diri kepada Yang ­Mahakuasa. Warga melakukan aktivitas yang tak terbatas di kota kembang yang akan berusia 208 pada Selasa (25/9/2018) mendatang.*